Pages

2/23/2011

Me as Doll ~ [II]

Perasaan apa ini ?
Sejak kapan perasaan ini muncul ?
Kenapa aku bisa merasakan ini ?

Hei tuanku,
Tahukah kau bahwa aku merasakan perasaan ini ? terhadapmu ?
Sebuah boneka porselen buatanmu sendiri?

Sungguh lucu bukan ?

Kau yang saat itu menatap saphirekuu lekat-lekat--tersenyum puas melihat mahakaryamu ini.

aku hanya diam membalas tatapan onyx mu.

sampai kau mengatakan...
"Aku suka"

Seandainya aku manusia,pasti mataku sudah terbelalak kaget.
Seandainya aku manusia,pasti jantungku sudah berdetak 10 kali lebih cepat.
Seandainya aku manusia, pasti aku sudah berlari memelukmu.

Namun nyatanya, aku hanya sebuah boneka porselen.
Boneka porselen kebanggaanmu.
Dan ternyata, rasa 'suka' milikmu dan milikku berbeda.

Tahukah kau Tuan,
setiap malam aku selalu berdo'a agar Tuhan merubahku menjadi manusia seperti halnya Pinocchio ?

Agar aku bisa mendampingimu setiap saat--walau kutahu kau telah mempunyai pendamping yang sempurna.

Atau paling tidak hanya untuk mengatakan 'suka' dan'terima kasih' padamu ?

Entah kapan aku bisa melakukannya...



Note :
This not a story or poem.

2/21/2011

Me as Doll

Sejak kapan aku berada di sini ?
Sejak kapan aku terus termenung begini ?
Sejak kapan aku merasa iri dengan mereka yang lebih imut dari ku ?
Sejak kapan aku merutuki takdirku sendiri ?
Dan sejak kapan aku berpikir sehina ini ?

Aku Tahu. Aku hanyalah sebuah boneka porselen yang tak mempunyai nyawa.
Tak bisa bisa bergerak layaknya manusia.
Tak bisa tertawa layaknya manusia.
Tak bisa menangis layaknya manusia.
Dan tak bisa jatuh cinta layaknya manusia.

Namun kenapa aku ingin merasakan semua itu ?

Ingin merasakan tertawa bahagia bersama keluarga dan teman.
merasakan tangis bersama keluarga dan teman,
merasakan indahnya jatuh cinta,
Dan merasakan kehangatan suatu keluarga.

Namun kapan hal itu akan terjadi ?
Aku tak seperti Pinocchio yang bisa hidup layaknya manusia dan berubah menjadi manusia seutuhnya.
Aku hanyalah sebuah boneka pajangan.
Yang akan di buang jika sang pemilik sudah bosan.

Akankah takdirku berakhir di tempat pembuangan barang bekas ?
Atau dijalanan ?

Lalu kapan kaki-kaki porselenku ini akan menginjakkan kaki di rumput yang hijau ?
Merasakan sejuknya udara pagi.
Menikmati guyuran air hujan Dan sengatan sang mentari ?

Entahlah.
Aku sendiri tak tahu jawabannya.

[FIN}


Note :
This is not a story or poem.
I don't know what is this.


If you think of it as a story, I'm sure.
You won't know how the end.
Don't asking 'why' .
'cause I don't know how the end.


From Snow Bunny Letter,
Frozenoqua

2/14/2011

Amazing Grace

John Newton (1725-1807)
Stanza 6 anon.


Amazing Grace...
How sweet the sound,
That saved a wretch like me.
I once was lost but now am found,
Was blind, but now I see.


T'was Grace that thaught my heart to fear.
And Grace, my fears relieved.
How precious did that Grace appear.
The hour I first believed.


Through many dangers, toils and snares.
I have already come;
'Tis Grace that brought me safe thus far
and Grace will lead me home.


The Lord has promised good to me.
His word my hope secures.
He will my shield and portion be,
As long as life endures.


Yea, when this flesh and heart shall fail,
And mortal life shall cease,
I shall possess within the veil,
A life of joy and peace.


When we've been here ten thousand years
Bright shining as the sun.
We've no less days to sing God's praise
Than when we've first begun.


Amazing Grace,
How sweet the sound.


That saved a wretch like me.
I once was lost but now am found,
Was blind, but now I see.

Lyric from Google.