Pages

3/16/2011

The Doll and Canary

Pagi itu sama seperti pagi yang biasanya,
Cuara cerah,
Angin yang sepoi-sepoi,
dan suasana yang tenang.

Namun ada sesuatu yang berbeda dari biasanya,
Seekor Kenari tiba-tiba memijakkan kaki-kaki kecilnya dijendela kamar majikanku.
Sesaat kuterpana akan kehadiran makhluk bersayap itu.
Namun tiba-tiba Kenari itu mengeluarkan suara yang menurutku cempreng.

Aku bangkit dari singgasanaku, menghampiri makhluk kecil itu dan mengusirnya.

Keesokannya...
Kenari itu hinggap lagi dijendela kamar majikanku.
Lalu aku mengusirnya lagi.
Keesokannya lagi..
Kenari itu juga datang.
dan aku juga mengusirnya lagi.

Entah sudah berapa lama kegiatanku setiap hari hanya mengusir si Kenari.
Hingga akhirnya aku bosan.

Saat Kenari itu menampakkan dirinya lagi dijendela kamar majikanku, aku tak mengusirnya.
Hanya diam di singgasanaku.
Kututup telinganku dengan tangan porselenku ini saat Kenari itu mulai mengeluarkan suara cemprengnya.

Cukup lama aku menutup telingaku, sampai aku menyadari sesuatu...
suara Kenari itu merdu ? dan entah kenapa dia seperti sedang bernyanyi ?
Kujauhkan tangan-tangan porselenku dari telinga,
lalu mencoba mendengarkan suara Kenari itu dengan seksama.

Ternyata suaranya merdu.

Aku tertegun sebentar.
Lalu kaki-kaki porselenku perlahan berjalan mendekati sang empu suara.

Entah mengapa suasana hatiku berubah saat mendengar alunan suara si Kenari.
Dan tanpa sadar, aku menyenandungkan sebuah lagu.

Lalu tanpa sadar aku mulai menantikan kedatangan sang Kenari tiap hari.
Mulai merasa khawatir di saat dia datang terlambat.
Bahkan merasa rindu ketika dia tak memijakkan kaki-kaki kecilnya di jendela kamar.

Kenapa Kenari tak datang ?
Apa dia sudah bosan untuk datang kesini ?
Dimana dia sekarang ?
Apa terjadi sesuatu padanya ?
Dimana aku bisa menemukannya ?
Kapan aku bisa bernyanyi dengan Kenari lagi ?

Berbagai macam pertanyaan berputar di kepalaku.
Namun tak ada satupun yang terjawab.

Tapi suatu hari aku melihatnya. 
Kenari.
Dia terbang diantara bunga-bunga yang menghiasi pekarangan .
Sambil berkicau tentunya.
Kicauan yang amat sangat kurindukan.

Tapi tunggu,
ada yang aneh.
Kenarinya ada dua !
Mungkinkah itu pasangan sang Kenari ?
Ah ! 
Bahagia sekali melihat Kenari-kenari itu.
Bersenda gurau di angkasa yang luas.
Menikmati sapuan semilir angin yang menerjang.
Sungguh indah bukan ?